Jumat, 29 Maret 2013

Tebing yang Berliku

Pantai Siung yang terletak di Kecamatan Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta ini memiliki keindahan yang tak kalah dibandingkan dengan pantai-pantai lainnya. Kelebihan dari pantai ini terletak pada keadaan sekitar pantainya. Terdapat banyak sekali batu karang "raksasa" yang menampakkan dirinya, seolah meminta setiap pengunjung untuk memanjatnya.

Acara waktu itu merupakan salah satu kegiatan di PALAMEGA (Pecinta Alam Mahasiswa Mesin Gadjah Mada) yang bertujuan untuk melatih skill panjat tebing bagi para anggotanya serta mengenalkan salah satu jenis olahraga alam atau salah satu kegiatan rutin PALAMEGA kepada para anggota mudanya.


Rombongan kegiatan panjat tebing


Jum'at, 15 Maret 2013
Rombongan berangkat ke Pantai Siung sekitar pukul 21:00. Sebagian mengendarai sepeda motor, sebagian mengendarai mobil. Jalanan nampak sepi, seolah hanya milik kami (red:PALAMEGA) saja. Bagi para pengendara sepeda motor, keadaan itu sangat dingin dan cukup melelahkan. Saat memasuki jalan yang sangat sepi dan di samping kana - kiri jalan hanya ada pepohonan yang rimbun, hal itu menambah sensasi selama perjalanan. Pada saat melalui jalan ini, disarankan agar tetap konsentrasi karena jalanan sangat gelap (saat malam hari) dan banyak tikungan tajam setelah tanjakan.

Setelah tiga jam perjalanan, akhirnya kami tiba di tempat tujuan. Suara derasnya ombak yang menghantam batu karang menyambut kedatangan kami. Tanpa nerpikir terlalu lama, kami langsung mendirikan tenda di pinggir pantai. Sebagian mempersiapkan hidangan hangat guna menghilangkan dinginnya malam itu. Setelah tenda berdiri, kami menyantap hidangan (mie instant dan kopi). Sebagian ada yang sedang asik bermain kartu bridge.

Menyadari keesokan paginya akan langsung melakukan pemanjatan di batu karang blok D, kami pun bergegas memindahkan tenda ke camping ground yang terletak di depan batu karang tersebut. Tak terduga, hujan turus dengan derasnya dan memaksa kami untuk segera terlelap dalam tidur yang cukup dingin. Di tengah tidur itu, kami terbangun karena tenda banjir. Ternyata kami salah memilih tempat pendirian tenda. Tempat itu merupakan cekungan. Karena hujan sudah reda, sebagian dari kami memutuskan untuk melanjutkan tidur di luar tenda dan di penginapan.

Blok G sebelah timur

Blok G sebelah utara

Siap menaklukkan Blok G

Akibat hujan semalam, batu karang blok D masih basah. Sehingga kami memutuskan untuk berpindah tujuan ke batu karang blok G. Diawali dengan pemasangan (install) peralatan panjat oleh beberapa orang yang telah berpengalaman. Satu per satu kami mencoba menaklukkan batu karang tersebut. Karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi serta kemampuan yang masih minim, tak setiap dari kami sampai pada top batu karang.

Blok G sebelah timur

Terdapat dua batu karang di blok G, sebelah timur dan utara. Batu karang sebelah timur memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada batu karang sebelah utara. Hingga sore hari, kami memutuskan untuk kembali ke tenda, bersiap - siap untuk memanjat keesokan harinya. Pemandangan pantai dan batu karang dari blok G memang sangatlah indah. Terlebih saat sunset muncul. google.com

Blok G sebelah utara

Pemandangan batu karang dari blok G

Pemandangan laut lepas dari blok G

Sunset di blok G