Gunung Merbabu, merupakan gunung pertamaku di dunia mountaineering. Pendakian ini mealui jalur Selo dan merupakan kegiatan wajib gunung sebagai salah satu syarat bagi anggota muda di Palamega (Pecinta Alam Mahasiswa Mesin Gadjah Mada).
Pendakian kali itu diikuti oleh 9 orang anggota muda dan 5 orang pendamping. Anggota muda adalah saya (Cireng) sebagai sweeper, Kemsot sebagai ketua perjalanan, Beler bersama Blawong yang bertanggung jawab atas perlengkapan selama pendakian, Tonyir sebagai bendahara, Kintul dan Siweng yang mengurusi logistik, Atun dan Nyimel yang bertugas mencatat perjalanan kami. Pendamping adalah Mas Pundy, Mas Satrio, Mas Dias, Mas Manro dan Mbak Tyas.
Pemanasan (sesaat setelah upacara pelepasan)
Sabtu, 9 Maret 2013
Upacara pelepasan Wajib Gunung I Palamega 2013
dilaksanakan pukul 08.20 WIB yang bertempat di Lapangan Basket KMTM UGM. Perjalanan
dimulai dari KMTM UGM pukul 08.35 dengan menggunakan 8 motor dalam keadaan
cuaca cerah. Anggota yang berangkat berjumlah 14 orang dengan Anggota Muda
sebanyak 9 orang dan pendamping sebanyak 5 orang. Setelah
perjalanan yang memakan waktu sekitar 3 jam, dengan medan yang sulit dilalui
motor di dekat basecamp, akhirnya tim sampai. Jam menunjukkan pukul 12.19 saat
kami tiba. Tim langsung malaksanakan sholat dan makan makanan ringan, lalu
bersiap-siap untuk pendakian.
Basecamp
Pendakian dimulai pada
pukul 13:13. Keadaan saat tim berangkat mulai
mendung. Track untuk menuju pos I
lumayan landai, banyak bonus track
yang memudahkan pendakian sehingga tenaga tidak terkuras terlalu banyak. Selama
perjalanan juga banyak akar – akar pohon yang dapat dijadikan pijakan. Selain
itu juga banyak pohon tumbang. Setelah beberapa menit, pohon – pohon pinus mulai
kelihatan dan semak belukar juga semakin sering ditemui, bahkan di beberapa
titik, tim harus melewati bawah atap semak belukar. Semakin lama track semakin
menanjak dan berlubang – lubang.
Banyak
dari Anggota Muda yang kewalahan karena ini adalah pendakian pertama bagi
mereka, bahkan tim sempat terbagi menjadi dua rombongan, meskipun memang jaraknya tidak terlalu jauh. Tim juga
menemui percabangan saat menuju pos I, yaitu percabangan pertama ambil kiri,
percabangan II ambil lurus kanan, dan percabangan III ambil kanan.
Tim
rombongan pertama tiba di Pos I tepat pukul 14.35. Semuanya melepas lelah
dengan makan roti. Setelah 14 menit menunggu, tim rombongan kedua datang, tim
lengkap. Dari
Pos I, tim berangkat pukul 14.51 dengan keadaan mendung dan mulai turun
gerimis. Track untuk menuju pos II lebih sulit karena lebih menanjak dan
berlubang – lubang, bahkan di beberapa titik, track bersebelahan langsung
dengan jurang. Ditambah lagi, beberapa menit setelah tim berangkat, hujan
bertambah deras, menyebabkan udara menjadi dingin. Tim sampai di Pos II pada
pukul 15.30 dengan anggota tim lengkap.
Pos II
Berangkat
dari Pos II pukul 15.44 dengan keadaan hujan yang masih terus turun. Track
sulit terutama karena pijkan satu ke pijakan selanjutnya jauh, sehingga
membutuhkan energi yang lebih saat berjalan. Selain itu, jalannya sangat
berlubang, sementara hujan membuat track licin. Aliran air yang turun sepanjang
track membuat sepatu dan celana basah. Setelah perjalanan yang benar – benar
melelahkan, tim sampai di Pos III pada pukul 17.00. Karena hari yang sudah mulai
gelap, diputuskan untuk tidak beristirahat di pos ini, tetapi langsung naik ke
Sabana I.
Dari
Pos III menuju Sabana I track ekstrem. Hal ini terutama disebabkan karena
hujan. Sementara track sendiri memiliki elevasi yang tinggi. Jarak antar
pijakan jauh dan karena hujan, pijakan – pijakan menjadi lebih licin dan sempit
akibat tergerus air. Beberapa anggota tim terperosok karena memang track sangat
tidak mudah untuk dilalui. Tim kembali terpisah menjadi dua rombongan di tempat
ini. Sebenarnya jarak dari Pos III ke Sabana I jauh lebih dekat daripada jarak
antar pos sebelumnya, namun waktu yang dibutuhkan hampir sama dengan waktu yang
digunakan untuk berjalan antar pos sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh track menanjak dan sangat licin. Tim tiba di Sabana I pada pukul
18.05.
Saat
sampai di Sabana I, hujan benar – benar deras dan angin bertiup kencang.
Rombongan pertama yang telah sampai terlabih dahulu telah membuat tenda I.
Anggota tim yang kelelahan langsung ganti baju, sementara yang lain membuat dua
tenda lain di bawah guyuran hujan. Tak berapa lama, tenda akhirnya selesai.
Udara benar – benar dingin sehingga tim langsung bersiap – siap untuk masak. Masakan yang dibuat sesuai
dengan yang telah direncanakan (nasi, mie instant, kornet, naget, sayur sup). Setelah makan dan beres – beres tenda, seluruh
anggota tim tidur untuk mempersiapkan tenaga menuju puncak besok hari.
Sunset (Gunung Lawu dari Sabana I)
Gunung Merapi dari Sabana I
Minggu, 10 Maret 2013
Cuaca pagi itu benar–benar cerah. Sunrise di Sabana I
juga sangat menawan. Pagi itu baru tim
menyadari bahwa pada hari itu banyak sekali pendaki lain, Gunung Merbabu sangat
ramai hari itu. Setelah berfoto ria dan membereskan tenda, tim bersiap untuk
menuju puncak. Carrier yang dibawa
sebanyak dua buah. Anggota yang berangkat ke puncak ditetapkan sebanyak 13 orang, sementara 1 orang tinggal untuk menjaga tenda.
Tim
berangkat pukul 06.45, kami berangkat pagi-pagi untuk menghindari kabut yang
akan muncul di siang hari. Kami berjalan cukup santai karena meskipun track
memiliki elevasi tinggi, namun mudah dilalui, terima kasih pada Yang Maha Kuasa
karena hujan tidak mengguyur. Pemandangan sepanjang perjalanan menuju puncak
benar – benar indah, seperti melihat lautan awan dan langit di bagian atas serta hamparan hijau yang luas di bagian bawah. Puncak Merapi juga terlihat dari tempat kami berpijak. Sayangnya, edelweis yang begitu
terkenalnya itu belum bermekaran. Melewati Sabana II, ternyata banyak yang
membuat camp di sini.
Puncak Triangulasi
Pada
pukul 08.11 bonus yang sudah lama kami tunggu – tunggu akhirnya tercapai.
Puncak Triangulasi akhirnya terjamah oleh kaki – kaki kami. Semua anggota
langsung berfoto dan menikmati keindahan dari atas. Puncak juga ramai kerena
banyak pendaki memutuskan untuk muncak di pagi hari. Setelah semua anggota
lengkap dan selesai melepas lelah, upaca pun dimulai. Upacara ini benar – benar
kenangan spesial untuk Anggota Muda, karena ini adalah upaca pertama yang
dilakukan di puncak. Selanjutnya, memenuhi syarat selanjutnya yaitu ambil foto
wajib puncak. Anggota Muda laki – laki berfoto telanjang dada, sementara
Anggota Muda perempuan tidak boleh mengenakan jaket.
Upacara
Gn. Merapi dari Puncak Triangulasi
Pukul 09.20 tim turun lagi ke Sabana I, sampai disana pukul 10.25. Setelah masak dan makan, semua bersiap – siap untuk turun dan melakukan program bersih gunung. Jalur yang dilalui untuk turun tetap jalur via Selo. Kabut sudah mulai menumpuk, namun tidak ada indikasi akan terjadinya hujan. Pukul 12.50 tim turun dari Sabana I. Track yang kemarin dilalui menjadi lebih mudah karena tidak begitu licin. Memang beberapa ada yang jatuh karena tetap saja licin karena hujan kemari masih tersisa. Pukul 16.05 tim sampai di basecamp kembali. Dan ini menandai berakhirnya Wajib Gunung I Angkatan 2013.google.com